cover image

Marantina Napitu

About Marantina Napitu

Bagiku, kebutuhan utama bukan hanya sandang, pangan, papan, tapi juga tulisan. Ya, setiap hari otakku secara otomatis mencomot kata-kata yang pernah kubaca atau kudengar, lalu dan mengumpulkan kata-kata tersebut menjadi tulisan.

Ketika memulai kerja jadi jurnalis pada 2012, aku pikir sampai akhir hayat aku akan jadi wartawan. Ternyata jalan hidup membelokkanku pada dunia baru: kreator konten. Meski tidak lagi berpegangan pada kode etik jurnalistik, aku belajar banyak hal dari enam tahun menjadi jurnalis (jadi 7 tahun kalau dihitung saat magang kuliah).

Kamu bisa dukung emak beranak satu ini untuk terus produktif dan menghasilkan karya yang kelak bikin bocahku bangga memperkenalkan aku sebagai emaknya.