PENENTUAN NADA LARAS GAMELAN JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM

Nada laras merupakan simbol yang mewakili tinggi dan harga sebuah nada. Notasi ini menggunakan angka dari 1 sampai 7. Tinggi angka menunjukkan tinggi nada, sedangkan harga nada ditandai oleh garis yang terdapat di atas angka tersebut. Semakin banyak garis, semakin pendek atau rendah harga nada tersebut. Gamelan Jawa memiliki dua laras atau tangga nada, yaitu Slendro dan Pelog. Slendro terdiri dari lima nada per oktaf, yaitu 1, 2, 3, 5, dan 6, dengan interval yang hampir sama atau hanya sedikit berbeda. Sementara itu, Pelog memiliki tujuh nada per oktaf, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7, dengan interval yang lebih bervariasi.


STFT (Short Time Fourier Transform) merupakan pengembangan dari FFT (Fast Fourier Transform). Algoritma STFT mencuplik sinyal masukan dalam rentang waktu tertentu. Sinyal masukan awal berada dalam domain frekuensi, kemudian sinyal hasil cuplikan tersebut menempati domain waktu dan frekuensi. Untuk mencuplik sinyal, STFT menggunakan fungsi window dengan lebar yang sesuai dengan sinyal hasil cuplikan tersebut. Fungsi window diletakkan pada sinyal pertama untuk setiap frekuensi yang berbeda.


Penelitian pada tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui keakuratan program yang dibuat dengan metode STFT dalam menentukan nada laras gamelan berdasarkan ekstraksi ciri rata-rata dari STFT. Tingkat keakuratan ditentukan dari banyaknya nada laras yang muncul dan dipengaruhi oleh jumlah data dalam satu frame serta koefisien moving average. Dari hasil penelitian tersebut, keakuratan sistem mencapai 87,53% dengan nilai N frame 256 dan koefisien moving average 5, sementara waktu proses rata-rata adalah 0,90 detik.

Sumber: https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/91598/penentuan-nada-laras-gamelan-jawa-dengan-menggunakan-algoritma-short-time-fourier-transform.html