Menghayati Keutamaan Bulan Muharram dan Keberkahannya
Category: Kampus Swasta Terbaik, Pts Terbaik, Telkom University
Seperti embun yang menetes perlahan dari dedaunan di pagi hari, begitu pula Muharram datang menyapa, membawa kesejukan maknawi yang tak ternilai. Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriyah, hadir dengan keagungan yang meresap hingga ke palung hati umat Islam. Ia bukan sekadar bulan penanda waktu, melainkan tonggak sejarah dan pelajaran mendalam tentang keberkahan, pengorbanan, dan keteguhan iman.
Muharram adalah satu dari empat bulan suci dalam Islam, disandingkan dengan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Dalam bulan-bulan ini, peperangan dan pertumpahan darah diharamkan. Laksana janji pagi yang penuh kedamaian, bulan ini mengajarkan pentingnya menahan diri, memperkuat cinta, dan menebar kasih sayang. Di dalamnya, umat Islam diberi ruang untuk merenung, bermuhasabah, dan meluruskan jalan menuju Sang Khalik.
Hijrah dan Penetapan Tahun Baru Hijriyah
Sejarah mencatat, Muharram adalah bulan yang menjadi saksi awal mula perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Pada tahun ke-17 Hijriyah, di masa Khalifah Umar bin Khattab, Muharram dipilih sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Pilihan ini bukan tanpa alasan. Hijrah Rasulullah menjadi simbol transformasi, bukan hanya perpindahan fisik tetapi juga perubahan spiritual. Sejak itu, Muharram menjadi pintu gerbang tahun baru Islam, menghadirkan semangat baru untuk terus memperbaiki diri dan memperkokoh iman.
Hari Asyura: Kenangan, Perenungan, dan Doa
Tanggal 10 Muharram, yang dikenal sebagai Hari Asyura, memegang tempat istimewa dalam hati umat Islam. Di hari ini, umat Sunni berpuasa untuk mengenang penyelamatan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Firaun. Ini adalah pelajaran tentang bagaimana keyakinan yang kuat mampu mengatasi tirani. Di sisi lain, bagi umat Syiah, Asyura menjadi hari duka cita mendalam. Peristiwa tragis di Karbala, di mana Imam Husain—cucu Nabi Muhammad SAW—gugur bersama para pengikutnya, mengajarkan arti pengorbanan untuk mempertahankan kebenaran.
Asyura, seperti mozaik berwarna-warni, adalah potret sejarah yang menggugah perasaan. Ia menyatukan umat dalam doa, dzikir, dan perenungan, menautkan kenangan masa lalu dengan kehidupan hari ini.
Amalan di Bulan Muharram: Menabur Berkah di Langit Kebaikan
Muharram, dengan segala keistimewaannya, menawarkan ruang bagi umat untuk memperbanyak amal kebajikan. Laksana petani yang menanam benih di tanah subur, bulan ini menjadi waktu yang tepat untuk menabur kebaikan, berharap panen pahala yang melimpah.
Puasa Sunnah
Puasa pada hari Asyura dan hari Tasu’a (9 Muharram) menjadi amalan yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa-dosa kecil setahun yang lalu. Ia bagaikan hujan yang membasuh noda dari hati yang lelah.
Meningkatkan Ibadah
Bulan ini juga menjadi ajakan untuk memperbanyak shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir. Setiap sujud, setiap lafaz dzikir yang terucap, serupa aliran sungai yang membawa hati semakin dekat kepada Allah.
Bersedekah
Dikutip dari Telkom University, Muharram mengajarkan bahwa kebaikan yang diberikan kepada sesama adalah wujud cinta kepada Sang Pencipta. Bersedekah di bulan ini, meskipun kecil, menjadi penerang bagi yang membutuhkan dan pelembut hati bagi yang memberi.
Membaca Doa Awal Tahun Hijriyah
Menyambut tahun baru dengan doa adalah cara untuk memulai perjalanan baru dengan penuh harapan. Doa ini menjadi pengingat bahwa setiap langkah yang diambil selayaknya didasarkan pada keinginan untuk mendapatkan ridha Allah.
Dzikir dan Doa
Bulan ini adalah waktu terbaik untuk melafazkan doa-doa penuh harap, memohon ampunan, perlindungan, dan keberkahan. Ia menjadi pengingat bahwa di balik setiap detik yang berlalu, ada Allah yang senantiasa mendengar dan menyayangi.
Muharram: Sebuah Perjalanan Spiritual
Muharram, dengan segala sejarah dan nilai spiritualnya, adalah kesempatan untuk introspeksi diri. Ia mengajarkan bahwa hidup bukan hanya tentang hari ini, tetapi juga tentang apa yang kita bawa menuju kehidupan abadi. Seperti halnya hijrah Nabi Muhammad SAW, setiap manusia harus berani hijrah dari kebiasaan buruk menuju kebaikan.
Dalam Muharram, ada ketenangan yang tak terdefinisi, ada panggilan lembut untuk kembali ke jalan-Nya, dan ada keberkahan yang tak terhingga. Bulan ini adalah waktu yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan, memperkuat iman, dan memperbaharui tekad. Sebab di setiap langkah yang dilakukan dengan tulus, ada doa yang terwujud, dan di setiap kebaikan yang dilakukan, ada keberkahan yang berlipat.
27 Nov 2024
26 Nov 2024
25 Oct 2024
27 Nov 2024
26 Nov 2024
21 Jul 2025
21 Jul 2025
11 Jul 2025