Buku adalah teman yang paling tenang dan paling konstan; mereka adalah konselor yang paling mudah dijangkau dan paling bijaksana, serta guru yang paling sabar. ~ Charles W. Eliot

Charles Eliot memiliki fakta yang benar. Siapapun yang berteman dengan kata-kata tertulis tidak akan pernah kesepian. Semua pencinta buku tahu bahwa mereka dapat menjalani banyak kehidupan, bepergian ke tempat yang tak terhitung banyaknya, dan melakukan banyak hal melalui buku mereka. Anda bisa melihat perspektif orang lain dan menemukan bahwa Anda bukanlah otoritas absolut pada topik tersebut.

Saat ini ruang keluarga kita telah diserang oleh televisi dan komputer. Anak-anak menghabiskan seluruh waktu luang dengan terpaku pada salah satu dari mereka.

Buku mengajarkan banyak hal kepada anak-anak. Mereka mengembangkan kosakata mereka, membantu mereka di kemudian hari. Perintah bahasa meningkat berkali-kali lipat. Ini memberi dorongan pada imajinasi anak, membiarkan pikiran mencapai hal yang tidak terpikirkan dan meningkatkan kreativitas. Membaca tentang banyak hal sangat meningkatkan penyimpanan pengetahuan anak. Katakanlah misalnya Anda belajar lebih banyak tentang Afrika tetapi membaca cerita yang menarik daripada buku-buku kursus kering.

Para orang tua putus asa, mencoba memperkenalkan mereka pada dunia buku yang indah. Namun, semuanya tidak hilang dengan akal sehat, sedikit kesabaran dan banyak cinta orang tua dapat memperkenalkan kebiasaan membaca yang baik kepada anak-anak mereka.

Luangkan waktu untuk membaca

Sisakan sekitar setengah jam setiap hari sebagai waktu membaca. Ini bisa dilakukan sebelum waktu tidur atau waktu lain yang cocok untuk keduanya. Awalnya biarkan mereka membaca buku-buku yang Anda hitung saat masih anak-anak. Alur cerita akan akrab dan mereka akan mudah memilih kata-katanya.

Mulailah sejak dini

Minat pada buku tidak dapat dihasilkan dalam semalam. Ini adalah proses yang lambat di mana anak belajar untuk jatuh cinta dengan dunia terpesona dari dunia tertulis. Jika kebiasaan membaca ditanamkan sedini mungkin, hal ini akan berkembang perlahan seiring pertumbuhan anak. Orang tua harus mulai segera setelah anak mampu memahami. Bacakan cerita untuk anak Anda yang berusia dua tahun. Secara perlahan, keluarkan cerita ini menjadi pembacaan cerita.

Langkah bayi

Orang tua harus realistis dalam ekspektasi mereka. Jangan mengira bahwa anak akan langsung membaca saat pertama kali mereka mendapatkan buku itu. Beberapa kali pertama pengucapannya mungkin terputus-putus. Perbaiki dengan lembut. Mereka bahkan mungkin membaca seluruh halaman tanpa memahami sepatah kata pun. Sekejap menjelaskan keseluruhan buku kepada mereka, buat otak mereka bekerja. Ajukan pertanyaan mudah tentang cerita tersebut. Akhirnya mereka akan menguasai buku-buku yang mengartikan kata-kata.

Referensi: mayuhmacah.com