Secret ~4~
Secret ~4~
01 Aug 2020

Zea berlari ke arah markas Gambino. Dia sesekali menyelinap diantara pepohonan.

Zea memandang ke arah gedung itu. Terlihat begitu megah dengan memiliki 3 lantai yang sangat besar dan luas. Namun sayangnya pintu besar gedung itu ditutup rapat. Dan didepan lantai gedung itu terlihat ada berbagai perlengkapan tempur. Zea mengambil beberapa yang diperlukan tak terasa hari sudah malam. Dan malam ini dia akan mengejar keinginannya menjadi anggota Gambino. 

Zea menembakan tali kawat keatas gedung itu. Lalu ia tertarik keatas gedung itu. Tidak sampai 15 detik dia sudah tiba di atas gedung. Ia senang karna tidak perlu bersusah payah untuk memanjat karena ada alat bantu semacam itu. Rasa senangnya seketika menghilang dan berganting dengan ketegangan yang menyelimuti. Didepannya ia melihat seorang perempuan cantik dengan mimik wajah datar.

"Bisa juga kamu mengalahkan Fly, ku kira kau hanya gadis manja yang berlindung pada Russel!" Tanyanya remeh pada Zea.

"Ohh, ternyata ka Zidan dikenal dengan nama Russel ya? Dan perlu lo tau gue mau berlindung sama siapapun itu bukan urusan lo!" Cercah Zea tajam.

"Ya, ya, setidaknya bahu kamu sudah lecet sedikit" sergah perempuan itu sembari melihat pakaian Zea yang berlumuran darah.

Zea diam, otaknya bekerja untuk memikirkan berbagai cara agar perempuan didepannya ini bisa kalah.

"dan pikirku pasti kamu akan mati dengan perlahan, atau kamu mau aku mempercepatnya ?" lanjutnya perempuan itu dengan Serigaian tercetak jelas diwajahnya. Selanjutnya dengan cepat dia menyerang Zea melayangkan kaki kanannya tepat diperut Zea. 

BRUKK!!

Zea terjerembah kebelakang menyentuh lantai, ia meringis kesakitan. Tapi hal itu tak menyurutkan semangat perempuan itu untuk memukul Zea.

Zea dibuat babak belur olehnya, dia menarik kuat rambut Zea dan meninjunya seakan wajah Zea itu samsak. Tak sampai disitu tendangan diberikannya untuk Zea layaknya seperti menendang bola.

Zea terkulai lemas, rasa nyeri yang sangat hebat dirasakannya. Peluh bercampur dengan darah seakan merembes disetiap jengkal tubuhnya. Malam itu semakin gelap, angin malam terasa menusuk tubuhnya dan pandangan Zea mulai kabur sampai dia tak sadarkan diri.

Tepat pada malam yang sama itu juga Seorang lelaki tengah cemas menunggu sang kekasih untuk mengabarinya. Namun sampai saat ini tidak ada tanda-tanda dari wanitanya menelpon.

"Ada apa dengannya ? Tidak biasanya dia blum memberi kabar, atau apa mungkin dia lupa ?" tuturnya cemas. 

Dirga mendial nomor wanitanya...

Namun, sudah beberapa kali dihubungi nomor hp Zea tidak aktif. 

"Kamu membuatku khawatir sayang" ujarnya lirih sembari meletakan hpnya di atas meja kecil.

.

.

.

Hallo Agustus ????

Sampai jumpa dibagian selanjutnya Untuk previewnya bisa diakses :

ceritahaluu.blogspot.com/?m=1

Terima kasih sudah masuk dalam duniahalu bagian yang ini Chocolaters.

stay safe and keep reading ceritahalu ❤