Secret ~5~
Secret ~5~
02 Aug 2020

30 menit berlalu...

Dirga masih duduk diujung kasurnya dalam keterlamunannya, detik berikutnya terdengar suara pintu kamarnya yang terbuka.

"Kamu belum tidur?" Ujar Jacob Abraham ayahnya.

"Eh, ya ayah ada apa ?" Jawab Dirga setelah tersadar dari lamunannya.

"Sepertinya kamu banyak pikiran nak, ayah datang kemari untuk memberitahukan sesuatu untukmu"

"Informasi apa ayah?" tanya Dirga

"Kakek kamu ingin bertemu denganmu, dia ingin kamu mempersiapkan diri untuk menjalankan sebuah misi"

"Kenapa harus sekarang ? Aku masih mau sekolah ayah dan ini tahun terakhirku di SMA! Apa kalian mau merusak masa sekolahku? " elak Dirga dengan raut wajah dingin.

"Ayah tau nak, tapi ini permintaan kakekmu. Kamu harus menemuinya besok setelah pulang sekolah." ucap ayahnya memberi penjelasan.

Setelah itu, ayahnya keluar dan menutup pintu kamarnya.

Tidak mau terlalu larut dalam perasaan cemas terhadap wanitanya dan ketidaksukaan informasi yang baru didapatnya. Dirga memilih tidur untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya.


ROOFTOP MARKAS GAMBINO

Suara kicauan burung saling bersahutan mengganggu tidur seorang gadis atau lebih tepatnya menyadarkan seorang gadis dari pingsannya.

"Shh, aww, shh" rintihnya

Matanya belum terbuka sempurna dan kedinginan menyelimuti tubuhnya. Detik berikutnya seseorang menyeretnya masuk kedalam sebuah ruangan yang tidak diketahuinya. 

Yang dia tahu saat ini mereka masuk dalam lift dan karena tidak kuat berjalan lagi Zea jatuh tersungkur.

"Cih! Menyusahkan sekali !" Kesal orang yang menyeret Zea tadi.

Zea dibawa ke ruang bawah tanah lebih tepatnya penjara bawah tanah Gambino.

Terdengar Zea meringis kala orang itu menghempaskan dirinya kedalam penjara dan terbentur di dinding.

"Apakah aku akan mati disini? Demi Tuhan aku tidak sanggup lagi" pasrahnya dalam hati

Suara langkah kaki berjalan terdengar mendekat kearahnya. Ia mendengar sayup-sayup orang berbicara,

"Tuan B dia masih bernapas, tapi keadaannya sekarat. Ada luka tembak di bahu kirinya dan ada sayatan juga beberapa lebam dan luka lainnya." Ujar pria yang membawa Zea.

Pria yang disapa tuan B itu mengganguk dan melihat kearah dalam penjara.

Cucu perempuan yang disayangnya kini terlihat buruk dengan rambuk acak-acakan dan mata tertutup. Dia mendekat kearah jeruji dan masuk kedalam. Dia mengecek tubuh Zea dan melihat luka tembak dibahu kiri gadis itu.

"Zack bawa cucuku ke lantai 2" perintah Buffalo

Zack adalah pria tadi yang menyeret Zea dari atap gedung ke ruang bawah tanah ini.

Dia mengganguk lalu mengangkat tubuh Zea untuk dibawa ke ruangan laboratorium di lantai 2.

Zea diletakan diatas brankar. Didalam ruangan itu sudah ada Johan dan Gladys yang ada disitu memandang tubuh Zea. Mereka juga adalah anak buah dari tuan B.

"Jo kau harus melakukan operasi kecil padanya untuk mengeluarkan peluru dibahunya dan harus menjahit beberapa sobekan ditubuhnya. Dan kau Blood bantu Jo untuk melakukannya" ujar Zack memberi perintah.

"baiklah" jawab keduanya

Tidak ada bantahan karena mereka tahu ini pasti perintah mutlak dari tuan B.

Johan dan Gladys begitu telaten mengoperasi tubuh Zea.

Jo adalah panggilan untuk Johan dalam geng itu dan Blood adalah panggilan untuk Gladys. Jika kalian tidak tau, Gladys adalah lawan terakhir Zea saat diatap dan dia juga yang membuat Zea terkapar lemah saat ini.

"Tubuhnya cukup bagus, aku tak menyangkah dia bisa bertahan sampai sejauh ini," ujar Gladys sambil memperhatikan Zea.

"Ya, aku setuju pendapatmu. dan nyalinya cukup besar untuk mau bergabung dengan kita." Timpal Johan

"Apakah tuan B akan tetap melanjutkan survival test ini ?" Tanya Gladys

"Entahlah, jika dilihat dari kondisi gadis ini dia terlihat tidak mungkinkan untuk melanjutkannya." jawab Johan ragu. Mereka telah selesai melakukan operasi pada Zea. 

.

.

.

Sampai jumpa dibagian selanjutnya Untuk previewnya bisa diakses :

ceritahaluu.blogspot.com/?m=1

Terima kasih sudah masuk dalam duniahalu bagian yang ini Chocolaters. stay safe and keep reading ceritahalu ❤