TATANAN NUSANTARA
RINDU TATANAN NUSANTARA
Perjuangan serta semangatnya akan terus tersirami di bumi Nusantara dan akan tetap berkibarnya semangat Tatanan Padjadjaran ngahiji, serta terus berjuang sejalan dengan semangat berkembangnya sejalan dengan nafas lajunya Pemerintahan dan Negara Indonesia, Pemerintah tetap alurnya dan Tatanan Nusantara harus tetap jalan pada kooridor dan sesuai tracknya, yang akan membangun dan mengangkat derazat Rakyat biar sejalan dengan perkembangan Bangsa da Negara.
Kita Semua sadar akan kehidupan dan penghidupan selama kemerdekaan berjalan belum seutuhnya tersentuh pada masyarakat yang butuh, belum menetes dari para hak yang diatas kepada mustahak, belum merasakan rasa perihnya masyarakat di bawah, semua berlomba untuk mengeruk kekayaan dengan berbagai cara dan kesempatan dan menjadikan gemerlap pakaian pribadi dan golongannya dibandingkan dengan amanah yang di ambil dan berpredikat wakil Rakyat atau Amanah Rakyat, ataupun Pemimpin dari Rakyat untuk Rakyat, Semoga Pemerintahan sekarang menunjukan jati dirinya yang sesuai dengan amanah rakyat, itulah yang menjadikan mimpi bersama, jangan sampai lupa daging akan kulitnya, bergeser dari koridor bukan membela malah sebaliknya, semua di dunia makin banyak yang terbolak balik, apabila tidak dari kita bersama yang mengingatkan dan meluruskan jalan tersebut, terus siapa lagi yang akan mau peduli dengan Rakyat dan Bangsa kita tercinta ini, semoga para pemimpin kita diberikan kekuatan untuk tetap Amanah dan bersama Rakyatnya, Aamiin.
Ekonomi Semakin hari kian sulit;
Kehidupan semakin melilit;
Masyarakat Kecil makin terhimpit;
Rasa kopi menjadi semakin pahit;
Suasana panas menjadi pertanda;
Tangtangan hidup tiada berdaya;
Gejolak silih berganti tiada daya upaya;
Alam senantiasa bergolak ikut irama;
Kaum tertindas & tergilas sdh tdk dipedulikan rasa;
Tanda belitan kehidupan makin menguat dan berakar tiada daya;
Sopan santun mulai pudar dan surna;
Tatakrama dibuat hina-dina;
Perebutan kekuasaan makin terasa;
Politik sesama Teman Korupsi menjadi warna biasa;
Citra ekonomi makin pudar terus sirna;
Usaha tidak ada daya guna;
Nilai tukar tidak ada berarti apa-apa;
DuniaPerBANKan berlomba Rakyat kecil menjerit terhimpit riba;
Ya Allah
Ya Rohmana Ya Rohim
Kami rindu, kapankah Engkau tiba, Rakyat dan Bangsa ini Rindu di pangkuan Mu
Ibu Pertiwi berbisik menanti
Harapan dan tumpuan kemakmuran dan jayanya sudah dekat dihati.
Kami percaya atas ridho Illahi
Atas titisan dari leluhur nan suci.
Titisan suci bukan sekedar mimpi sebelum tidur, Tatanan jelas bukan merupakan hambatan atau momok peradaban bagi kemajuan dan jayanya ekonomi Negara dan Bangsa.
Titipan bukan simpanan;
Para utusan bukan hiasan;
Para Sepuh bukan sepuhan;
Perjajian bukan permainan;
Silokanya tiada akan tetapi ada dan jelas sesuai logika dan fakta dan nyata;
Seni dan Budaya wujud kaji jati diri Budaya bangkit berdikari;
Kultur melebur menjadi ciri Adab Budi Pekerti bangkit teruji;
Silih asah asih asuh jadi bukti semangat baru innovasi dan insfirasi menembus laku lampah yang pasti menghiasi ciri suci Bumi Ibu Pertiwi tercinta Indonesia Raya.
Aku Semua Rindu...
Ingin Cepat Bertemu...
Menyatu Jadi Satu...
Melebur Suasana Baru...
Engkaulah Yang Ditunggu..
TATANAN NUSANTARA
PADJADJARAN ANYAR
MELEBUR JADI MENYATU
INDONESIA JAYA.
آمـــــــــين اَللَّهُمَّ آمــــــــين
اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.
Tatanan yang akan mengangkat derazat dan martabat NKRI Harga Mati, Aamin ya Robbalalaamiin.
Jaja Juharja
Salam Siliwangi Terakhir
Salam Kembang Cangkok Wijaya Kusuma Menggapai Seroja
*Foto ilustrasi by google
11 Jun 2020
11 Jun 2020
26 Aug 2020
29 May 2020
10 Sep 2020
25 Nov 2020
25 Nov 2020
25 Nov 2020