Misteri Gunung Slamet Purbalinga
Pada awal tahun 2003, untuk memenuhi kuota persediaan Daun Nilam untuk exsport ke Busan Korea, yaitu Pabrik Pungsan Pharmaceutical Pengolaha Daun Nilam di Kyung Buk, Busan, Soul Korea.
Harus mencari sentra para petani daun Nilam di daerah Purbalingga, saya lupa daerahnya termasuk kaki Gunung Slamet, Purbalingga untuk memenuhi kebutuhan exsport sebagai bahan dasar produksi obat Paracetamol dan obat lainnya, dan banyak juga di suling yang menjadi minyak Nilam yang terkenal lumayan mahal, bebraoa kadar karena jenis alat penyulingan di daerah Indonesia masih banyak mengandung air jadi hasil minyaknya kurang baik.
Pengalaman untuk memberikan penyuluhan kepada para petani dan pengepul daun tilem [daun Nilam bahasa sana], sebagai acuan dan contoh cara petik dan yang dianjurkan atau yang biasa dipakai oleh para pihak Import, dengan spesifikasi mulai dari cara potong, kekeringan harus disesuaikan dengan yang dibutuhkan pihak Pabrik.
Proses penjemuran Daun Nilam yang berada di daerah kaki Gunung Slamet disana terkendala sinar matahari karena baru muncul sinar matahari kira-kira jam 11.00 WIT siang s.d 14.00 WIT selebihnya turun kabut dan hujan kabut, jadi semua daun yang sudah kering rata-rata mengandung kelembaban kadar air dan masih sedikit mengandung air karena kurangnya sinar matahari, berarti harus mempunyai mesin oven pengering tersendiri, itu sangat bagus kepada nilai kekeringannya, warna daun tidak pudar dan harumnya keluar, jadi sedikitnya tidak mengurangi pada kadar minyak yang dikandungnya.
Keterkaitan dengan misteri pada Gunung Slamet dari kacamata batin saya pribadi, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Energinya cukup kuat, Unik dan mengandung muatan energi misteri yang sangat dalam.
- Gunung Slamet adalah merupakan bentukan Gunung Kerucut yang alami karena muntahan Larvanya dan membentuk Goa yang alami.
- Energi Gunungnya sangat berbeda dengan energi gunung-gunung yang lain yang ada di pulau jawa.
- Gunung Slamet adalah Citra satelitnya alam tempo dulu dan menjadi tempat berkumpul serta tempat pendalaman ilmu Para Wali dalam bentuk dimensi lain untuk mendapatkan sebuah titik wangsit atau jalan petunjuk dari yang maha kuasa alam raya "Allah SWT.
- Tempat semedi atau tafakur Para Wali karena sebuah tempat yang sangat hening jauh dari pengetahuan dari dunia luar atau keramaian pada zaman dahulu.
- Menjadi titik temu Rahasia Para Wali serta cocok dalam menentukan strategi perang pada zamannya, cocok untuk mencari cara wangsit yang baik dan cepat supaya ajaran agama yang disebarkan dan cepat diterima oleh masyarakat awam.
- Sebagai hasil rapat untuk sebuah acuan dari para wali songo dalam penyampaian ilmu Agamanya dan disebatkan dengan siraman atau dengan cara tanggapan budaya Wayang Kulit dan Wayang Golek mungkin tercetusnya di goa yang di Gunung Slamet tersebut.
- Menurut saya pada saat kesana belum ada lighting yang bagus seperti sekarang pada kisaran awal Tahun 2003, energi dari dinding goa sangat kuat ter-interaksi ke telapak tangan kiri saya seperti getaran semut dalam darah yang menjalar tiada henti.
- Air juga mengandung energi yang lain apabila memninum dengan niat yang baik dalam menjalankannya sesuai aturan agama dan menjaga 5 M atau MoLiMo harus menjauhinya, dan minimal selalu berusaha taat ber-akhlak baik, baik bagi Agamanya serta baik untuk Umat, Rakyat dan Bangsanya serta Negaranya, Aamiin.
Alam perjalanan selalu terkait dengan kekuatan ataupun titisan dari para leluhurnya dan sedikitnya akan kontak energi positifnya tanpa disadari atau tidak, ataupun mau atau tidak mau itulah ilmu leluhur Nusantara tetap hidup dengan pribadi-pribadi yang baik, kuat dan unggul dalam tekad serta niatan yang baik untuk Rakyat, Nusa, Bangsa dan Negaranya.
Sisi positif yang selalu membayangi dari seluruh kekuatan yang dialami biasanya terkait, berkesinambungan, sealur dan sejalan dengan energi positif layaknya magnet yang saling tarik dalam hal yang hakiki, tidak ada satupun yang bisa mengalangi serta menjegalnya, terkecuali yang mempunyai hak, ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil hikmah serta manfaatnya, untuk kehidupan yang serba sementara dan hanya sekedar titipan.
Keterkaitan pada alam di Purbalingga pada kejadian kepada diri saya sendiri, diantaranya yaitu :
- Saya mencoba atau meyakini keyakinan sendiri akan hakekat dari sang maha pencipta, yaitu saya mencoba menghalau kabut supaya pekerjaan saya cepat selesai, dengan media syareat lidi [...•dst], Alhamdulillah terkabulkan, karena keyakinan dan kebetulan tadi.
- Pada saat itu saya dan teman satu team berkeinginan jalan ke Gua Lawa bersama semua anggota pekerja dari PT. Sumber Alam Peleng [Exsport Commoditi] ada kemungkin ada yang mengikuti atau seolah-olah sedang ada yang mengawasi 8 orang [9 Orang termasuk saya] yang ikut bersama saat itu, dengan jalan kaki dari kampung tersebut karena tidak ada angkutan umum, terpaksa jalan kaki dengan suatu keyakinan dapat tumpangan di jalan.
- Karena di jalan turun hujan saya dan teman-teman kebingungan disana tidak ada temost berteduh, wah jangan-jangan semua pakaian dan badan akan basah kehuhanan, tak lama kemudian memohon agar supaya ada dan yakin pasti datang angkutan yang lewat searah dengan kita berjalan, Alhamdulillah secara kebetulan disaat hujan dan berenti ada sebuah Truck yang akan menuju ke yang kita tuju [hanya kebetulan].
- Di dalam Goa Lawa telapak tangan kiri saya terus tergerak untuk mendeteksi semua bagian yang ada disana dari awal hingga akhir [sampai juru Gaiden akhirnya kabur mungkin takut apa yg dilakukan oleh saya] lumayan jadi gratis dan tidak dipungut bayaran oleh Gaide tersebut.
- Setiap perjalanan Project dimanapun tempatnya mau di Sumatera, Kalimantan dan dimanapun saya berada, apabila dihadapan tidak boleh untuk di lanjut atau melarang, saya dingatkan dengan sebuah kelelawar terbang dihadapan saya [mungkin itu pertanda baik atau mungkin mengingatkan ke saya].
- Penampakan yang sangat paling Aneh dalam ruangan tertutup, sesaat saya lagi buat laporan di warnet posisi pada malam hari di daerah Kota Lahat, dalam ruangan kecil masa Kelelawar sebesar Kambing terbang dihadapan saya astagfirullah Al adzim, ada apa kira-kira langkah ini kok terhalangi, saya ajhirnya tidak diteruskan mengetuknya danntidaj jadi buat laporan, dan akhirnya melanjutkan perjalanan ke lubuk Linggau.
- Kejadian cukup lama berselang lagi sedang berada di Kalimantan timur, lagi berada dalam perjalanan saat di atas punggung gunung seribu, kebetulan saya naik ingin berada di belakang mobil double cabin karena didalam sempit, dan lebih baik saya naik di belakang cari angin dan kalau ada apa-apa saya bisa duluan loncat dari mobil, padahal sebetulnya sedang berada di posisi malam hari dan di tengah hutan belantara Kalimantan Timur/Utara yaitu di Sungai Boh menuju Long bangun, banyak terlihat Landak di pinggi jalan, dan ada juga Menjangan yang banyak tanduknya tersorot lampu mobil dan berlari menjauh, ya untungnya juga tidak ada si belang, menurut cerita dari para penduduk setempat apabila ada si belang yang besar biasanya bisa dan dapat mengambil orang saat posisi mobil sedang berjalan, hanya dengan sekali lompatan sudah membawa mangsanya waduh kira-kira sebesar apa ya si belangnya, akan tetapi yang tidak dapat diduga bukan mengingatkan lagi terakhir oada saat berada di gunung seribu tersebut, saya ditambrak dengan kelelawar yang sangat besar persis di depan kepala sampai mata perih sekali dan ber-air terus mengeluarkan air mata selama seminggu karena saking perihnya [kata emak sepuh dari serandil yang jaga goa Lawa memasukan ilmu itu Den] sesuai logika dan menurut hemat saya atau kita dengan bahasa normal hanya kebetulan saja saya sendiri tidak megang rem dan di kekelawarpun mungkin tidak sempat belok lagi jadilah saya tertabrak, yang buat benar adalah menjadi buat bikin perih di mata, hanya itu yang jelas suatu ungkapannya, wa Allahu A'lam bisowab.
Itulah kaitan pengalaman panjang dari rentetan misteri Gunung Slamet dari Purbalingga, Jawa Tengah.
Misteri Gunung Slamet mengingatkan kepada kita dari setiap laku-lampah pasti ada halangan dan rintangannya, tergantung bagaimana cara dan cara menyingkapinya.
Semuanya ada arti dan tiga dimensi alam yang ada di goa Lawa yang dibentukan oleh lava gunung Slamet, ada tiga nama yang dominan menjadi 3 dimensi alam yang terbentuk dengan alam yaitu ;
- Goa Lava
- Goa Lawa
- Gowa Lawang
Goa Lava : Goa yeng terbentuk karena aliran larva pada zaman meletusnya Gunung Slamet menggerus tanah dan batuan di dalamnya yang terkandung dengan kekuatan panas larva mungkin diatas 1.000 derajat yang menghanyutkan semua menjadi bentuk goa alami, kenapa dingding di dalam Goa terbentuk seperti kapur, menurut analysis pandangan ghoibi saya, batu kapur tahan dari panasnya larva, maka dengan itu yang tersisa dari dinding bentukan di dalam gua semua mengandung batu kapur yang beewarna putih, pada saat larva meleleh batu kapur dalam posisi basah - karena zat benda apabila posisi basah saat panas datang atau melewati zat kapur yang basah, pada saat itu zat yang berbentuk kapur akan menjadi senyawa yang menyatu satu sama lain alhasil mengeras dengan sendirinya bersamaan dengan lewatnya larva tersebut jadi membentuk dingding-dingding goa yang kokoh, itu analysis Gua Lava.
Goa Lawa : Goa yang ini disebut sebagai sebab dan akibat, karena bentukan tersebut membentuk suatu ruangan yang lembab yang akhirnya binatang yang memerlukan kelembaban pada saat siang dan gelap dalam ruangan yang cukup udara dalam alam yang gelap maka datanglah kelelawar yang dalam bahasa Jawa [Lawa], karena disitu juga ada habitat kelelawar alami, akhirnya penduduk juga menyebut Goa Lawa.
Goa Lawang ; Dalam arti dari susunan kata bahasa diamaksud yang mengartikan sebagai Lawang itu, artinya suatu bangunan yang mempunyai Lawang, akan tetapi belum berpintu, maka disebut Lawang, kalau bangunan yang sudah mempunyai pintu maka orang akan kental dan wajar menyebut Lawang pintu atau sebaliknya pintu lawange Endi [iku Harti Kiasane wong Jawi].
Ada juga dimensi lainya di dalam goa yaitu, air yang tersedia adalah ;
- Pancuran Slamet.
- Sendang Drajat.
- Danau [ukuran kurang lebih 10 x 20]
Arti filosopi dari tiga pancuran tersebut, yang mengartikan dengan kata syareat serta kharomahnya yang terkandung dalam arti yang sangat dalam dari khasiat dari alam yang sudah menjadi Kharomah, hasil buah dari tempat berdoannya para wali dalam suatu kesatuan dalam pencapaian suatu makna doa serta tujuannya, karena Kharomah dan serta hakekat dari sikap berkumpulnya, menyatu, dalam tujuan tertentu, atau niat baik, dari akumulasi doa para wali songo, alam sekitarnya menjadi ter-resonansi oleh doa yang mustajab dan keikhlasan menjadi terbentuk suatu Kharomah yang dahsyat dan luar biasa atas hakekatullah "hanya atas hakekat dari Allah SWT semata datangnya sebuah arti semua kekuatan yang hakiki, maka arti dari kata tersebut tidak jauh dari hakekat tersebut ;
1. Pancuran Slamet
Biasa dipakai abdas atau berwudlu oleh Para Wali ataupun para santri, artinya siapapun yang diawali dengan berwudlu berarti bersih dan pasti slamet, barang siapa mengawali cuci tangan maka terhindar dari Corona karena bersih, asalkan jangan cuci tangan setelah korupsi - yang engko dikemplangi Rakyat sa Nusantara, jadi itulah selamat apabila kita dijalan yang benar dan baik.
2. Sendang Derajat.
Apabila dihartikan dengan artikulasi bahasa ini masuknya dalam bahasa daerah Bresbes atau Tegal kental ini rupanya, Sendang itu kata lain dari sanding - mengikuti - bakalan - umpama - khasiat - berjodoh. Jadi kata Sendang Derajat masuk dan diartikan sebagai pengertian [akan mendapatkan derajat], jadi barang siapa bersuci besar atau mandi zunub, seseorang yang telah berbuat kotor atsu dosa akan terangkat kembali bersih seperti semua dalam derajat atau harkat yang tinggi di sisi Allah SWT, jadi merupakan mandi wajib dengan mempunyai sebuah niat ... Yang akan dikabulkan oleh Sang Maha Pencipta.
3. Danau
Arti danau disini adalah sebuah Dana -Uang, bisa di hartikan dengan tabungan yang terkumpul yang harus diatur dalam penggunaan dan pembafaatanya, ya berupa danau dari stimulasi ungkapan dua point diatas, nilainakhir nya adalah kesidiaan tabungan. Jadi yang sangat jelas adalah untuk kelanjutan semua perjalanan kehidupan diatas harus mempunyai Dana -Uang Tabungan untuk hidup.
Jaja Juharja
Salam Siliwangi Terakhir
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.
14 Jun 2020
13 Jun 2020
26 Aug 2020
29 May 2020
10 Sep 2020
25 Nov 2020
25 Nov 2020
25 Nov 2020