RUNTUHNYA KEANGKUHAN SEORANG PRAMESWARI
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِي
Runtuhnya Seorang Ratu Permaisuri Kerajaan
Ceritakan ini du sebuah zaman yang masa silam yang ceritanya hanya anonim akan tetapi mengacu pada bentuk sebuah Kerajaan dan bisa dikategorikan merupakan bentuk cerita dalam sebuah bentuk bisa disebut dongeng/wangsit/hikayat [tapi ada cerita ini] dalam suatu Kerajaan tersebut yang menggambarkan seorang Pangeran yang Baik dan Bijaksana, dalam kesehariannya adalah yang sangat selalu sayang sama Rakyatnya, dan Beliau selalu mementingkan Rakyat yang paling rendah yang selalu akan serta didahulukan dari semua urusan didalam Kerajaan tersebut, selanjutnya disampingnya Pangeran tersebut didampingi oleh seorang Permaisuri yang sangat kuat pendiriannya serta teguh, cuman sayangnya mempunyai sifat agak sedikit angkuh dan rada sedikit sombong atau keukeuh [keras kepala] dan sukanya sering menonjolkan kelebihan [karena permaisuri tersebut merasa menjadi keturunan dari warisan silsilah Kerajaan Mataram] dan sangat yakin dan bangga serta merasa warisan dari Mataram-lah yang dahulu sangat kaya raya, berpengaruh, serta banyak warisnya [menurut pemikiran sang Prameswari dalam cerita ini], disamping seorang Prameswari.
Pangerang Kerajaan tersebut juga dikaruniai Seorang Putra Pewaris Tunggal [Anak Semata Wayang], dan singkatnya dari cerita ini sebetulnya bahwa ; dari sumber cerita ini hanya sebuah merupakan simbol atau Siloka yang arahnya ke Pituduh sekedar baru cerita yang akan menjadi bayangan yang akan terjadi dalam hikayat cerita maka bentuknya di buat sebuat Kerajaan, bisa juga merupakan khayalan dan bisa juga ini adalah cerita benar serta ada dan mungkin [belum akan terjadi], bisa kemungkinannya terjadi mungkin dalam waktu lama atau suatu saat nanti akan terjadi, dengan kejadian cerita Kerajaan yang akan di uraikan ini dimaksud seharusnya membawanya dengan sikaf yang Arif, konaah, tawadhu, serta harus dibarengi banyak berdoa serta seharusnya selalu bersifat rendah diri terhadap sesama dan Rakyatnya, sebetulnya kerajaan itu akan terwujud dan serta terjadi apabila didukung oleh seluruh Rakyatnya, serta dengan seiring atas ridho dari yang Maha Pencipta Alam Jagad Raya [dalam cerita ini], itu tidak ada kata yang tidak mungkin apabila selalu dengan berserah diri kepada yang Maha Kuasa,
آمين يارب العالمين
Karena dari pemikiran dan harapannya sebahagian bayangan dan semua yang diwariskan pasti akan segera muncul atau akan timbul kepermukaan Alam Jagad Buana ini, maka Sang Prameswari ini seolah hilang kendali, serta akal sehat, di karenakan sebab dari akibat sikapnya tadi yang diceritakan diatas tersebut.
Sebagaimana dengan [2] dua alinea di atas kita bisa mendapatkan input, inspirasi, saran dan kesimpulan yang jelas akan perberbedaan dari semua sudut titik pandangan yang berbeda-beda, dalam menyimpulkan akan sebuah arti yang sangat mengena dalam cerita dari sebuah keluarga besar calon Kerajaan di atas, jadi saya akan mencoba untuk menyimpulkan sebagai berikut, dalam Point-point dibawah ini :
- Permaisuri dirinya merasa yakin bahwa seluruh warisan harta adalah merupakan miliknya secara keseluruhan, jadi disitulah wujud induk dari kekayaan Kerajaan [dalam cerita diatas].
- Beliau [Prameswari] itu ada sebuah tanda khusus dari Sepuh dan Pinisepuh bahwa dia mempunyai sebuah tanda segitiga Mawar Merah di dada sebelah kirinya.
- Adanya bentuk surat tugas yang tidak tersirat dari Para Sepuh dan Pinisepuh.
- Karena Prameswari itu sudah tercium oleh orang jahat dan berilmu hitam, mereka para Kurawa dan ilmu Hitam ini secara bersatu padu dan secara berkesinambungan untuk berusaha menggendam atau memakai ilmu pelet tingkat tinggi untuk mengejar, menundukkan Prameswari tersebut, sebetulnya Orang Ilmu Hitam ini mengincar Prameswari itu sebagai tawanan bathin serta wujudnya, yang akan diincar juga Harta, Ilmu Warisanya tersebut ikut tersedot dan tersandera, apabila mendapatkan dalam pemikiran diatas apabila bisa menguasai Ibunya [Prameswari], maka secara jelas genggaman Harta, Warisan, Kekuasaan dan dari bentuk Kekuatan Putra Mahkota akan secara otomatis tunduk dihadapan dan genggaman Ibundanya [Sang Prameswari] sudah jadi dalam gemgaman yang punya Ilmu Hitam tersebut, betapa ngerinya sebuah Ilmu tersebut bisa menundukkan semua yang ada di muka bumi ini, karena gandengan Ilmu yang tersebut dimaksud adalah jelas datangnya dari Iblis atau Setan.
- Pada isi point [4] empat diatas, adalah kalau dibahas didalam sebuah ilmu Laduni atau Kebathinan Nusantara, Prameswari tersebut isi bathin yang aslinya sudah ditahan disuatu tempat, kemungkinan sudah tidak ada dalam Jasadnya atau Wujudnya, yang ada di jasad sudah di isi oleh sebuah Makhluk Jin Hitam atau Khodam yang Sesat, yang hanya bisa menuruti perintah dari orang yang berilmu hitam tersebut, jadi dalam cerita ini kalau dilihat dari kacamata bathin Saya ada 3 Makhkuk yang ganas di dalam tubuh Prameswari tersebut, jadi makhluk tersebut meminjam atau menempati raga Prameswari tersebut setiap saat bisa menuruti kemauan apapun yang diperintahkan si pemilik Ilmu Hitam tersebut, bisa disebut raga tersebut sebetulnya bukan makhluk hidup, akan tetapi Ruh sucinya sudah mati, terkunci, tertawan disuatu tempat yang tidak satupun orang yang tahu dia berada, karena ilmu tersebut di bangun oleh ilmu hitam yang sudah ribuan tahun yang dibangunkan dengan 7 [tujuh] darah bayi yang baru lahir, dan bahkan puasa orang yang punya Ilmu Hitam ini, melaksanakannya dengan puasanya dengan berjalan kaki sampai puasanya tuntas, wa Allahu A'lam bisowab.
- Kekuatan Trach Kerajaan diatas, yang akan menjadi kuat dan muncul dalam cerita ini adalah seorang Pangerannya, karena disaat suasana serta kondisi terpuruk dan teraniaya, masih tetap semangat dan berjuang dalam perjalanan disertai sabar, ikhlas dan tawakal serta terus berdoa dan mensupport Putra Mahkotanya agar supaya cepat muncul di Permukaan Percaturan Calon Kerajaan [dalam cerita ini].
- Apabila menyimpulkan yang terkondisi dan masuk pada akal serta logika, yang tertulis dalam point [7] tujuh ini, adalah apabila dari sebuah Kerajaan ada Seorang Pangeran yang Jomblo atau sendirian, bukan tidak bisa atau lemah serta dikatakan tidak mampu, karena Sang Pangeran masih menghargai perasaan Sang Putra Mahkota, itu yang menjadi pemikiran dan perasaannya, kalau melihat hal tersebut ini, yakin Seorang Pangeran tidak akan sulit untuk mendapatkan seorang calon Prameswari yang diutus oleh para malaikat untuk segera menolong dan menggantikan Seorang Prameswari yang baik, ikhlas, cantik dan berjiwa Dewi Penolong dari Negeri Atas Awan atau Kahiyangan yang akan setia mendampingi Sang Pangeran sampai akhir hayatnya dan mendampingi Putra Mahkotanya yang akan dinobatkan oleh Rakyatnya sebagai Raja di Raja Kerajaan Atas Angin [dalam cerita ini] dan Pangerang sedang menunggu serta menanti Dewi Penolong Dari Kahyangan yang akan tiba menggapai, yang dimana kelak Sang Prameswari Baru tersebut sebagaimana cerita ini akan selalu menyayangi dan mengayomi kepada Putra Mahkota walaupun bukan sebagai atau menjadi Putranya sendiri.
- Dari rangkuman Point 1 s.d 6 yang menerangkan isi cerita Prameswari tersebut, bahwa dalam kehidupan ini tidak bisa bisa menjadi langgeng/tetap, sudah ada yang mengaturnya, kondratnya sudah ada catatanNya, dan yang sudah Tetap itu adalah ketetapan yang maha Kuasa.
- Dia lupa tugas dan harapan tersebut seharusnya yang berperan adalah Putra Mahkota yang akan menggantikannya kelak, apabila sebuah Kerajaan atau kehidupan berlanjut itu akan terwujud, tugas dari Orang Tua sebagaimana di simpulkan pada Point 1,2,4 juga 5,8 & serta 9 diatas hanya sebagai pendorong atau sifatnya mensupport Sang Putra Mahkota, tidak mungkin suaminya seorang Raja dan Istrinya juga mencalonkan sebuah Ratu, setelah Kerajaan itu pada masa Pemerintahanya, di point [9] sembilan ini sudah banyak digambarkan dan dicontohkan dengan banyak kejadian Caleg, CalBup , CalGub serta Cal, Cil, Cul & Col lainnya, yang sudah Tergambarkan dengan jelas dan secara fakta serta logika, apabila suaminya kini menjadi Bupati atau Gubernur besoknya pastikan adalah Istrinya yang akan menjadi seorang Pemimpin atau Raja, bukan untuk anaknya sebagai dari pewaris nanti, seharusnya menjadi serta memberikan kesempatan kepada Calon yang lain untuk menyumbangkan pemikiran serta ilmunya dalam suatu pemerintahan, itu gambarannya apa yang sederhananya antara lain adalah pengaruh dari Politik Uang dan Serta Kesempatan dari Bentuk kemampuan atau kesanggupan kembali kepada titik tolak pada Uang [Politik Uang].
Sebuah gambaran cerita menarik dari sebuah Kerajaan yang manjadi seorang Pangeran, Prameswari dan Seoran Putra Mahkota, diatas telah digambarkan bahwa dari 3 [tiga] contoh dimaksud, bahwa ada gambaran juga menjadi (3) tiga watak serta prilaku yang berbeda pula, dari cerita diatas bisa juga kita simpulkan bahwa apa yang diperbuat boleh Seorang Prameswari jelas akan tersesat dan terbawa oleh arus intimidasi oleh ilmu hitam sampai akan tersadar dan dirasakan sesuatu kehidupan yang sangat pahit apabila datang dari dirinya pribadi telah sadar nanti, apabila ada kuasa dari Kuasa Illahi Robbiy,
آمين يارب العالمين
Kita hanya seorang makhluk yang tiada daya serta upaya, tidak punya apa-apa dibanding dengan setitik dari karomah dari Yang Maha Kuasa, yang bisa kuasa atas dasar hak, kewajiban dan pertanggugjawabanya kelak yang berat di hadapan Allah SWT.
Salam Silih Asah, Asih & Asuh.
Jaja Juharja
Selasa, 21 Juli 2020
22 Jul 2020
20 Jul 2020
26 Aug 2020
29 May 2020
10 Sep 2020
25 Nov 2020
25 Nov 2020
25 Nov 2020