Perjalanan Putussibau Lucu, Seru dan Misteri
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Misteri & Lucu Perjalan Putussibau ke Pontianak Kalimantan Barat.
Dalam perjalanan yang sangat melelahkan saat menyelesaikan pembuatan Izin dan IMB di Pemerintahan Kota Putussibau, perjalanan tersebut mulai dari bassedcamp di perumahan belakang kantor Pusat Indosat Pontianak, posisinya seberang jalan Mall di Pontianak.
Perjalan pada saat itu di daerah sana tidak bisa diukur dengan ukuran waktu [Tahun 2006-2007], kenapa begitu karena kondisi jalan serta jembatan setiap saat bisa terkendala dalam perjalanan, seperti dalam perjalanan kami pada saat itu, harus dipersiapkan dengan sangat matang diantara masuk dalam perbekalan untuk persediaan 2 orang di dalam perjalanan adalah :
- Persiapkan 2 Buah jerigen solar isi volume 30 liter.
- Persediaan makanan dan minuman ringan seperti, Aqua Galon 2 Dooz, Roti dan makanan kering.
- Kondisi kendaraan harus posisi prima tidak ada kendala, termasuk ; air coolant radiator baru, Oli Mesin-Perseneling-Gardan, Minyak Rem dan Power Steering Sudan dalam kondisi baru.
- Kondisi terakhir juga badan kita sudah siap tempur menempuh jalan berbagai kondisi terkadang off road dan berlumpur, dalam hutan belantara Kalimantan Barat.
Dalam suasana perjalan cukup bisa menikmati balutan indahnya suasana alam yang natural serta mempesona dan juga saat itu belum begitu banyak kendaraan serta sangat jarang kendaraan yang berpapasan dengan kita, dijalanpun menemui beberapa kendala sulit, kadang menjadi super lucu, dan juga keadaan mistis serta seramnya alam belantara Borneo, Kalimtan Barat, diantara ialah :
- Mulai awal perjalanan banyak terlewati semua Pom BBM langka dan banyak menunggu kedatangan pasokan.
- Pertama setelah melewati simpang ke arah Kota Semitau, dihadang dengan Jembatan hanya dengan sebatang pohon kelapa, selanjutannya jembatan kayu Ulin tapi sudah mulai pada bolong-bolong kondisinya, dan akhirnya kitapun berasa turun dulu untuk memastikan ban mobil tidak terperosok, dan mencari batang kayu supaya yang ada bolongnya tidak terlalu lebar jadi di selingi oleh dahan patahan supaya bisa menahan ban mobil.
- Memasuki daerah yang sedikit berlumpur dan agak sedikit tanah gembur, karena apabila kita menunggu dipinggir jalan pada suatu saat ada mobil lewat kita jadi terlwatkan, maka dengan terpaksa mobil untuk dicoba memasuki kubangan berlumpur dan benar juga saat masuk lumpur yang bagian yang paling dalam ban belakang cuman bisa berputar tidak bisa laju, malah ban yang tadi keplater di tanah semakin tambah dalam, akhirnya kita coba stop dulu, cuman yang sedih didalam mobil kita tidak bisa keluar karena tanah kiri kanan yang dalam tadi menghalangi pintu untuk dibuka, akhirnya jendela posisi dibuka dan keluar merayap pas persis tanah diluar sejajar dengan kondisi kaca dibuka, pintu belakang bisa dibuka tapi harus ada bantuan orang di belakang untuk membuka tuas dari luar, ya akhirnya kita main lumpur dalam posisi merayap diatas tanah lembek, itulah pengalaman pahit perjalanan ke Putussibau.
- Hari sudah mulai masuk suasana sore, ya menunggu mudah-mudahan ada dewa penolong ada kendaraan lain lewat disitu, didalam mobil sudah dipersiapkan apabila akhirnya harus menunggu sampai besok pagi, kaca sudah dipersiapkan untuk dibuka sedikit sajah untuk masuknya sirkulasi udara, karena apabila terlalu lebar takutnya ada ular bisa masuk, jika kalaupun tidur dengan posisi di alam terbuka di daerah itu masih banyak binatang buas seperti harimau atau babi hutan.
- Setelah agak lama menikmati rokok dan menyeduh kopi karena kita bawa termos, lumayan airnya masih agak panas, bisa menyeruput kopi sambil menerawang jauh agar supaya mendapatkan sebuah inspirasi yang bermanfaat, eh tidak lama habis kopi dan sebatang rokok, dari arah depan mobil kita yang terbenam hampir rata dengan badan jalan, ada sebuah engkel pengangkut karet mentah petani lewat dan akhirnya kita dibantu untuk diderek dahulu oleh mereka, dan Sopir engkel tersebut berkata bahwa, untung kita masih lewat disini kalau hari Minggu dalam posisi jam segini sudah tidak ada lagi kendaraan yang lewat lagi kecuali pagi ada satu Bus saja, dan yang rame nanti hari Rabu, Kamis dan Jumat ya sedikitnya yang mau kepasar dan ada angkutan Truck hasil panen kayu, ladang, karet dan sawit di luar itu tidak ada.
- Setelah mereka menolong kita keseberang lumpur tersebut, saya pengin melihat bagaimana caranya Truck Engkel tersebut bisa lolos dengan sendirinya kata hati saya, sayapun saking penasaran untuk dapat segera melihat tacktical serta technik akal mereka dalam menghadapi lumpur tersebut, karena di sebelah depan mereka tidak ada pohon besar salah seorang dari mereka menanam per mobil dengan panjang 1.2 meter ditanam ditanah sampai hampir separonya di tumbuk pake kayu seperti sudah dipersiapkan sebelumnya, lalu seling yang sudah dipersiapkan di ikat di belakang kiri mobil ada pohon besar lalu seling tersebut di ulur melewati mobil Truck tersebut dan di putar ukurannya ujungnya di ikat di roda belakang Truck, bentuk roda roda Truck disana sudah dipersiapkan pelek dop Truck agak menjorok keluar agar supaya seling tadi apabila roda belakang mutar jadi si seling itu ikut tergulung bersamaan dengan putaran roda, setiap seling tergulung dengan sendirinya mobil dengan bobot 5 Ton tersebut ikut terseret seling dengan memperpendek jarak dan mendekat sampai ke posisi inti pancang energi kenetik pada per yang dipancang tadi yang searah dengan poros roda dengan sejalur badan mobil, itulah pengalaman unikdi belantara hutan Borneo Kalimantan barat.
- Akhirnya kita meneruskan perjalanan kembali ke arah Kota Putussibau, karena kondisi ban mungkin masih panas tadi dipaksa saat roda keplater, dihutanpun Ban belakang kiri kempes, setelah melewati ada kampung dan ada tambal ban segera kami tambal karena jalan kondisi di Kalimantan bisa saja ban dalam satu trip perjalan bisa berkali-kaki pecah ban, yang memang ternyata benar setelah melanjutkan kembali ban sebelah kanan belakang juga ikut bocor, akhirnya dalam perjalanan tersebut sudah 2 (dua) kali oecah ban.
- Urusan pekerjaan sudah selesai dalam 2 hari kerja, direncanakan besok pagi meneruskan perjalanan pulang dari Putussibau ke arah Pontianak, pada saat arah pulang sudah menunjukan jam 18.30 WIB, saat itu posisi masih dalam hutan belantara dengan posisi jalan menanjak, di depan ada motor berboncengan dalam posisi jalan sangat mendaki akhir yang penumpang motor tersebut turun karena motor sulit mendaki, cuman salahnya yang di bonceng ini tidak memberi tahu kepada yang memboncengnya, saat kita mobil sudah jalan terlebih dahulu di depan karena jalan sudah memasuki turunan mobil sedikit di kasih pelan karena kondisi jalanya banyak yang rusak, eh disaat mobil kita sedang melaju dengan sangat pelan dan memilih jalan yang bagus, eh motor tadi dengan gagahnya mendahului mobil kita, tapi saya sejenak berpikir ini dalam hutan masa tadi orang itu boncengan kok sekarang si bapak sendirian dengan motornya, padahal tadi di jalan semua hutan belantara, pada saat itu saya kejar motor tersebut kasihan, dan terus saya teriak Pak..pak orang yang dibonceng Bapak ketinggalan saya juga lanjut berenti pas disamping motor si Bapak tadi, oh iya jatuh atau gimana ya, betul boncengan ya tadi kelihatanya, waduh kata si Bapak iya ketinggalan kata si bapak, berani tidak kira-kira balik kesana sudah jauh pas tanjakan tadi pak, si Bapak tidak mau ditawarin jasa saya akan mutar balik untuk mengantarnya, biarin saja kata dia saya sudah dekat di kampung depan kurang lebih 2 (dua) jam lagi sampai, mampir aja pak disana sahutnya sambil membelokan motornya menjemput si Ibu ketinggalan [saya di mobil walaupun cape jadi hilang karena ketawain lucu si Bapak bonceng Ibunya kok ditinggal di tengah hutan hahaha].
- Dari cerita pada yang 8 [delapan] justru menyangka saat itu di Bapak jangan-jangan membonceng kuntilanak, karena dirinya sendiri tidak berasa sedang mombonceng si Ibunya di belakang, itulah yang menjadi lucu sampai sama teman tidak habis-habisnya ketawa lucu di dalam perjalan.
- Perjalan sudah melewati Kota Ngabang sebentar lagi masuk Ke Pontianak kurang lebih 3.5 Jam lagi sebelum memasuki kota Pahauman saya sedikit ngantuk dan sayapun minta berganti megang setir mobil karena sudah kelelahan selama perjalanan, hujanpun mulai turun dengan derasnya dan dicampur dengan angin sangat kencang jarak pandang kedepan sangat terbatas, karena sudah rasa-rasa kantuk lalu saya sedikit merebahkan bangku tapi pemandangan ke arah depan masih sangat jelas, diarah depan sebelah kanan posisi di atas ada sebuah mobil terlihat ringsek dan kok bisa berada di atas tanggul irigasi, karena saat itu posisi hujan besar kitapun tetap melanjutkan perjalanan dengan jalan mobil langsam karena hujan dan tidak lama setelah mobil tadi kita juga berpapasan dengan 2 [dua] orang sedang berkendara naik sepeda dengan serba hitam ber- rendengan dengan jalan tidak terpengaruh dengan hujan maupun jalan kondisi banjir saat itu, yang aneh tidak mencipratkan air yang terlindas oleh ban sepeda, jalan konstan berbarengan tidak terkondisi hujan, kecepatan sepeda itu sama sama cepatnya tidak sedikitpun terlihat mengayuh, mereka mengenakan baju serba hitam di kepala nya bentuk kuncung runcing seperti bentuk jas hujan, ajan tetapi sekilas saya lihat dimukanya yang bersepeda tersebut putih dan rata tidak ada bentuk mata, alis, hidung maupun mulut, saya disebelah temen walaupun saya sedikit rebahan tapi sangat terlihat jelas posisi didepan, karena perasaan ragu untuk menanya takutnya temen malah tidak melihat dan juga takut konsentrasi bawa mobil juga terganggu, setelah agak lama dan sudah memasuki perkampungan dan agak ramai, saya baru berani tanya kepada temen, tadi lihat tidak yang naik sepeda, waduh saya juga tadi gemeteran kang melihat mukanya rata dan membawa sepeda dengan tenang kalau itu orang, dia bilang tidak mungkin kata dia, saya juga mengiyakan karena tadi saya juga tahu lihat si akang, kalau saya tanya takut terganggu konsentrasi bawa mobilnya, ya sudah itu pasti makhluk astral yang sengaja terlihat wujudnya sama kita.
Demikian ceritera misteri dan lucu dalam perjalanan Pontianak - Putussibau - Pontianak, mungkin saat itu jarak tempuh hampir seminggu termasuk istirahat, makan dan mengurus pekerjaan disana dalam waktu 2 [dua] hari kerja, semoga sebuah cerita perjalanan ini menjadikan sebuah inspirasi yang positif dan bermanfaat bagi Saudara-Ri seluruh Nusantara-Indonesia, untuk tetap sejalan eling lan waspada dan tetap terus menggetarkan alunan wewangian Siliwangi untuk tetap sejalan dan tersemangati dalam sebuah rasa saling Silih Asah Asih dan Asuh, jayalah Ibu Pertiwi - Indonesia.
آمين يارب العالمين
اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى ال سيدنا محمد.
Salam Silih Asah, Asih dan Asuh
Jaja Juharja
Jumat, 31 Juli 2020
Salam Siliwangi Terakhir.
Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.
31 Jul 2020
31 Jul 2020
26 Aug 2020
29 May 2020
10 Sep 2020
25 Nov 2020
25 Nov 2020
25 Nov 2020