PESAN GUNUNG TANGKUBAN PERAHU
03 Jun 2020

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ                                                                                                                                                                 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

IQON SUNDA GUNUNG SUNDA

GUNUNG WEWENGKON CENTRAL SUNDA PARAHYANGAN BANDUNG


GUNUNG TANGKUBAN PERAHU

Sejarah Sunda.

Apabila dalam sejarah Si Tumang itu tidak kesiangan berarti Bandung sampai sekarang mungkin tidak ada karena dulunya Danau yang sengaja di Bendung. 

Bukti yang menguatkan itu, yang sangat sederhana terlebih yang masuk pada logika serta masuk kepada akal Kita, diantara sebagai berikut dibawah ini yaitu ;

Warna Tanah [Beda dgn Tanah Darat Biasanya] Sedikit Hitam Pekat menyerupai lumpur yang mengering.

Bau Tanah seperti Tanah Endapan yang lama karena akibat genangan Air yang cukup lama.

Sejarah yang berulang dengan ada kaitan dan menjadi bukti serta menguatkan kepada sejarah, dengan adanya kejadian serta bentukan dan bukti otentik yang membuat dan merujuk akan kejadian tersebut menjadikan serta juga akan menguatkan sejarah asal muasal dari kata "Bandung".

Karakter Tanah bawaan yang menjadi  Terbentuk Karena Ada Kejadian Sejarah Secara Menyeluruh serta Kejadian Maha Dahsyat pada waktu itu menjadikan beberapa bentukan dan fenomena karakteristik, sebagai berikut ;

  1. Badung dahulunya Merupakan Danau.
  2. Bandung dekat dengan kirata bahasa Sunda asal Kata ~ Di "Bendung"
  3. Karena Kehebatan Sejarah Menyeluruh yang membentuk Kota Bandung dengan kaitan Sejarah "Bandung Lautan Api", yang membakar secara keseluruhan Kota Bandung dari pada di duduki oleh Belanda.
  4. Aya paribahasa saur Baraya Urang "Bandung" atanapi sepuh ti Sunda, "Ulah Nyaho Bandung Mun Can Nincak Ka Gunung Sunda, itu kiasan dan Siloka menjadi benar adanya karena yang menjadi awal iqon Sunda itu dalam sejarahnya yaitu Karismanya dari sejarah atau Cerita Gunung Sunda atau Gunung Tangkuban Parahu.

  • Kalau kita menghubungkan dengan beberapa cerita yang ada pada 4 (Empat) hal dimaksud mungkin sangat menjadi relevan dan masuk akal, apabila daerah Bandung dahulu dalam Sejarah merupakan, diantaranya adalah ; 
  • "Bandung dulu berupa Danau,
  • "Karena Rakyat Bandung Tidak Mau di Jajah Oleh Belanda Maka Bandung saat itu di bumi hanguskan yang terkenal dengan sebutan "Bandung  Lautan Api, sehingga semua hangus terbakar seluruh kota.

Semoga dengan adanya Generasi Muda Kita sebagai Penerus Bangsa harus bisa membuka tabir sejarah atau yang terbentuknya, yang bisa menyelidikinya secara Ilmiah, untuk hal itulah bahwa Sejarah tersebut membentuk secara logika dan fakta secara nyata yang menjadikan dasar Warna Tanah Menjadi Hitam Pekat.


ADA PESAN GUNUNG TANGKUBAN PERAHU BUAT UMAT DAN SAUDARA-RI SELURUH NUSANTARA ;

  1. Meletus dan Menggeliat Mengeluarkan Abu Pulkanik pada Tanggal, 2 Agustus 2019, memberikan pesan moral dan simbol atau memberikan petuah Khususnya kepada Rahayat Kota Parahyangan dan Umumnya untuk Umat Seluruh Nusantara.
  2. Apabila Manusia atau Maklhuk yang berada diatasnya atau tamu yang datang mengunjunginya, pada Apik tidak mungkin Terusik.
  3. Kemungkinan ada pesan yang lain yang mengingatkan Kota Bandung, jangan sampai yang diatasnya menjadi kirata sebuah kata "Badung, seharusnya Bandung Kota Parahyangan yang benar-benar di lingkung ku Gunung, betapa indahnya apabila masyarakatnya menyimpan sejuta kata bahasa Buhun bahwa bahasa yang diharapkan akan kemuliaan asal dari kata "Banda Indung.
  4. Teguran tersebut disusul dengan kejadian Gempa Tektonik berada di Daerah Bayah Banten, pada Tanggal 3 Agustus 2019 dengan arti bahasa kata BAYAH kalau di jabarkan yaitu [Ba hurub Arab setelah Alif] jadi kejadian yang ke dua gempa 5.2 setelah meletusnua Gunung Tangkuban Perahu bukan secara kebetulan Allah SWT lagi, Memberi Teguran dan Azab supaya kita kembali kepada jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
  5. Alam lagi menyaring makhluk yang ada di sekitarnya, secara Khusus maupun Umum untuk yang mendiami Tanah Sunda Parahiyangan Padjadjaran, yang terpesankan melalui Asap Tangkuban Perahu, antara lain ;
  6. Foto Pertama, " Banyak yang pendatang yang melakukan sujud bukan diatas Sajadah beralaskan Tanah, ..." Banyak yang sujud diatas Makluk hidup atau sujud diatas tubuh mulus lawan jenis atas dasar Uang, Nafsu, Kepuasan, Asmara, Cinta Gelora dan Perlakuan Buruk lainnya.
  7. Foto 2 dan 3 (Kebetulan Saudara Kita Yg Up Load) terpesankan lambang Putih adalah seorang Perempuan yang sdh terasuki Nafsu sengkuni yang berhubungan dengan Ilmu hitam [Sosok Pemuda atau Laki2 dgn Ilmu Hitam] itulah gambaran Alam yang terkotori oleh tamu2 yang sengaja atau tidak sengaja mengotori BUMI TANAH PASUNDAN PARAHIYANGAN PADJADJARAN, selayaknya pembersihan dan penyaringan secara  alami yang akan terus secara simultan Alam menyaring makhluk yang berada di atasnya [Dan Kejadian ini akan berkelanjutan sesuai dengan fungsinya alam sendiri].
  8. Banyak Tamu di Wewengkon Sunda Parahiyangan Padjadjaran yang hanya Numpang dan Mengotori Daratan Sunda Parahayingan Padjadjaran, seharusnya mengacu ke Pepatah Orang Padang "...[Disitu Tanah Dipijak Seharusnya Disitupula Langit Tetap Dijujung].
  9. Mencari Nafkah dengan semestinya, Imbal balik untuk Daerah Bandung sendiri hanya bisa mengotori dan merusaknya.
  10. Titipan Sri Pohaci Bunda Dayang Sumbi, Bandung Diriung Gunung sebagai Pagarnya Alam, Bandung tidak di Bendung menjadi Iqon Sunda Parahiyangan Padjadjaran jadi Bandung, Bandung sebagai Bandana Indung Nuswantara, geura prak lenyepaneun Urang sadaya supaya mikanyaah kaurangna, Ulah nu sok ngajadikeun matak, sok sing areling kasapapadana da iyeumah ukur pepeling ka Urang Sunda Umumnya ka Saudara-Ri Se Nusantara Sakti.

Allah SWT berFirman Atas azab akan segera datang untuk mengingatkan MakhlukNya,

وَلَنُذِيقَنَّهُم مِّنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَىٰ دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ


(As-Sajda - 21)

Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).

Firman Allah dalam Al'quran, tentang smiksa yang ditangguhkan tapi Alam sudah menandaiNya dgn getaraNya,


وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوا مَا تَرَكَ عَلَىٰ ظَهْرِهَا مِن دَابَّةٍ وَلَـٰكِن يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِعِبَادِهِ بَصِيرًا


(Fatir - 45)

Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.


Salam Rahayu.

Salam Seroja

Salam Silih Asah, Asih dan Asuh



Jaja Juharja

Salam Siliwangi Terakhir.

Salam Ayam Kokok Jantan Dari Timur.

Salam Cangkok Wijaya Kusumah Menggapai Seroja.